selamat pagi para pembaca. di pagi yang gelap ini saya terbangun dan tidak bisa tidur lagi. baru jam setengah lima, nih mata udah semangat banget. langsung deh saya nyari buku vocab saya yang isinya cerita2 seru yang aneh2, tapi entah dimana rimbanya. kayaknya dipinjem mem tapi nggak tau juga. meskipun nggak berhasil nemuin buku vocab tersayang, dalam pencarian ini saya justru nemuin beberapa buku yang entah kapan saya beli, tapi belom dibuka sama sekali. saking nggak ada kerjaannya, saya buka deh buku yang judulnya: TERAPI JUS. tiba2 aja inspirasi dateng. saya kayaknya dapet jawaban yang agak logis lah atas ketidaksetujuan saya terhadap diet golongan darah bullshit-nya pak supriyo.
jadi begini para pembaca, menurut Dr. Peter D'Adamo, kunci untuk mencapai kesehatan yang optimal adalah eat "right for your type". yep, jadi kita harus makan sesuai dengan golongan darah kita. dalam kasus ini, seluruh keluarga supriyo (kecuali suek dan bro yang masih misterius) bergolongan darah o. untuk golongan darah o ini, 'makanan yang baik' adalah makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat. dengan catatan, tingkat pembakaran kalori juga tinggi. kenapa begitu? nih dia alasannya:
"gen untuk golongan darah O berkembang pada suatu titik ketika peradaban manusia beralih dari dari hidup berburu dan nomaden ke komunitas agraris yang menetap di suatu tempat"
jadi orang2 bergolongan darah o pada awal perkembangannya hidup dari berburu dan bercocok tanam, sehingga makanannya didominasi protein hewani dan sayuran. tubuh mereka beradaptasi dengan jenis makanan2 ini dan diwariskan pada keturunan2nya.
D'Adamo mengklasifikasikan makanan jadi 3 bagian untuk setiap golongan darah, yaitu yang baik (sangat berkhasiat), netral, dan tidak baik (bisa bersifat racun). daging hewan pemakan rumput diklasifikasikan sangat baik, sedangkan susu dan produk olahannya tidak baik. deretan makanan lainnya diklasifikasikan juga dalam daftar yang sangat panjang, dan pastinya, memusingkan. ini dia yang bikin rese. bapak pengacara yang pengen bergaya hidup sehat tapi nggak bisa bisa menganjurkan pengklasifikasian makanan ini kepada seluruh anggota keluarga. kami para wanita dibikin pusing dan ngeri dengan gaya makan baru yang menjunjung tinggi daftar, mengutamakan daging dan mengesampingkan susu, menghilangkan makanan2 enak dan membuat daging jadi makanan yang membosankan. dalam diet d'Adamo, porsi daging mencapai 3-5 kali per minggu, 2-6 ons sekali makan. dengan kata lain, paling nggak 6 ons dan paling banyak 3 kilo, dalam seminggu. ini belom ditambah ikan yang porsinya sama aja. nggak bisa dipungkiri, porsi sayur pun jadi berkurang. dalam diet d'Adamo, porsi sayuran cukup 2 cangkir, 3-5 kali seminggu. buat catatan, beberapa sayuran hijau diklaim nggak baik buat golongan darah o. kecambah favorit saya malah sangat tidak baik. malah lobak yang dianjurin. kalo soal nasib nasi, udah bner2 nggak laku deh di keluarga supriyo.
selama ini saya selalu mikir bahwa diet itu bullshit. udah beberapa kali saya nyoba nyari sangkalan buat nih diet golongan darah, sayang banget nggak pernah dapet yang cukup gampang dipahami. syukur kepada Allah, pagi2 ini tiba2 saya kepikiran sesuatu: bukan dietnya yang salah, tapi gaya hidup kami yang nggak sesuai dengan tuh diet. tuh diet emang menganjurkan protein yang banyak dan dikit karbohidrat, tapi di sisi lain juga mensyaratkan pembakaran karbohidrat yang nggak sedikit. menurut tuh buku, manusia bergolongan darah o diciptakan sebagai mesin pembunuh yang ramping dan cepat, karena kehidupannya yang mengharuskan untuk berburu. jadi nenek moyang kita mungkin emang makan ala si d'Adamo ini, tapi dengan pengeluaran kalori yang beda jauh dari kita. mereka berburu. kita diem melulu. mungkin aja nih diet bisa cocok buat orang yang aktif banget olahraga ato yang maen ore'an 5 jam sehari, tapi buat kita yang punya dikit waktu buat olahraga, rasanya cuma bakal numpukin energi. saya pikir sibuk seharian ato aktif bergerak aja nggak bakalan cukup buat bikin kita ngeluarin kalori yang bahkan mendekati pengeluaran kalori nenek moyang kita. nggak mungkin dengan segala kemudahan yang udah kita dapetin, energi yang dikeluarin buat hidup bisa sebanding dengan jaman batu dulu. kalo makanan aja mau dimirip2in, gaya hidup juga harus kan?
nih teori belom saya omongin sih ke pak pengacara, tapi moga2 aja pak pengacara bisa tergoda buat berpaling dari tuh diet. emang nggak cocok kali, apalagi buat orang sibuk, males olahraga, doyannya makan aja. dahhhh, lupain aja nih diet. nikmatin aja deh makanan yang ada. kapan lagi coba?
No comments:
Post a Comment