Wednesday, May 10, 2017

Beat the Microbeads: Mengapa Menjauhi Microbeads? (Part 1/2)


Kalau kamu pernah menggunakan scrub atau sabun yang memiliki butiran halus seperti pada scrub, kemungkinan kamu pernah berkontribusi terhadap limbah microbeads ke alam. Wait, what? Apa sih microbeads itu? Nih, aku kutipin dari Wikipedia:



Yak, betul sekali! Butiran-butiran halus pada produk tersebutlah yang mungkin merupakan microbeads. Nggak semuanya sih, ada juga yang dari bahan alami, seperti bijih aprikot atau bubuk kopi, namun, ada juga yang dibuat dari plastik berukuran mikro.  Kalau bahannya alami, tidak begitu masalah. Nah, kalau bahannya plastik, microbeads ternyata berbahaya buat lingkungan dan ekosistemnya, lho! Bahkan, karena kebahayaannya ini, di beberapa negara seperti Kanada, Amerika Serikat, Britania Raya dan Belanda produk-produk sudah dilarang menggunakan microbeads.

Ada beberapa alasan mengapa negara-negara tersebut melarang penggunaan microbeads dalam produk, terutama yang bila dibilas akan mengalir ke sistem pengelolaan air dan/atau ke badan air di alam bebas. Intinya, microbeads menyebabkan permasalahan yang serius!

Ini nih jumlah microbeads per botol kosmetik!
Pertama, dengan ukurannya yang sangat kecil, mencegah microbeads agar tidak masuk ke aliran air sangatlah sulit. Microbeads yang digunakan saat mandi akan terbilas langsung ke sistem pengelolaan limbah, dan tidak ada filter yang cukup kecil untuk menyaringnya.

Kedua, sebagai plastik, microbeads menyebabkan pencemaran partikel plastik ketika masuk ke badan air secara terus menerus tanpa bisa dicegah. Di beberapa perairan di negara di atas, microbeads terakumulasi di badan air, baik di permukaan, kolom air maupun dasar. Sebuah studi oleh State University of New York menemukan bahwa 1.500 – 1,5 juta microbeads per meter persegi ditemukan di permukaan Great Lakes di Amerika Serikat.

Ketiga, hal ini menyebabkan permasalahan turunan terhadap ekosistem, khususnya terhadap ikan yang hidup di ekosistem perairan yang tercemar microbeads. Sebuah studi menemukan anak-anak ikan perch, sebuah spesies ikan air tawar, ketika menetas ternyata memilih untuk memakan microbeads dibandingkan makanan alaminya. Selain itu, karena ukurannya sangat kecil, ikan dewasa pun kadang memakannya secara tidak sengaja, yang kemudian menetap di badannya dan meluas melalui rantai makanan.

Keempat, microbeads ternyata juga menyerap bahan kimia lain, sehingga dampak di ikan menjadi lebih parah, bahkan bisa berdampak hingga ke manusia. Microbeads bisa menyerap dan mengkonsentrasikan polutan seperti pestisida dan polycyclic hydrocarbons, yang keduanya bersifat persisten dan berbahaya bagi kesehatan.

Sudah males kan menggunakan microbeads? Ayo kita berhenti pakai produk-produk yang mengandung microbeads. Masalahnya, produk yang mengandung microbeads ini masih beredar dengan luas di Indonesia. Jadi, gimana dong supaya kita bisa menghindari produk-produk microbeads?
Simak di postinganku selanjutnya yaa!

Bersambung ke Part 2/2: Bagaimana Menjauhi Produk yang Mengandung Microbeads?