Sunday, September 1, 2013

Speech on Farewell FHUI, Wisuda Genap 2012


Setahun lalu saya menulis kata-kata ini untuk sebuah acara seremonial kampus: kelulusan. Setahun lalu saya menangis ketika berlatih membacanya, dan betul-betul harus menahan emosi saat menyampaikannya di mimbar. Sekarang, ketika saya tiba-tiba menemukannya di antara file-file berantakan di telepon genggam, saya mendapatkan kesempatan berkaca.

Untuk Makara Merah.


Teman-teman terkasih,

Empat tahun di FHUI merupakan empat tahun terbaik dalam hidup saya. Dan mengenal, belajar dari tiap-tiap dari kalian adalah berkat yg paling saya syukuri sampai hari ini.

Di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, saya berada dalam sebuah sistem di mana semua komponennya mendukung seorang manusia untuk mengembangkan potensi yang ada; terutama dengan kesempatan untuk bertemu dengan manusia-manusia lain yg begitu mengagumkan. Sekalipun tidak terlepas dari kekurangan, sebenarnya di sinilah tempat di mana kami merasa hangat, aman dan bebas. FHUI, selama beberapa tahun ini, telah menjadi rumah kedua kami.

Akan ada banyak hal yang kami rindukan dari kampus ini, dan pada kesempatan ini kami semua para wisudawan ingin mengucapkan terima kasih dan rasa syukur yg sedalam-dalamnya.

Pertama, kepada orang tua dan keluarga kami masing-masing. Jika ada satu waktu di mana kami bisa membuat kalian bangga, banggalah pada kami saat ini. Membiarkan dan mendukung kami kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia adalah kesempatan terbaik yang telah kalian berikan, dan kami berharap kalian bahagia di hari ini melihat putra putri kecilnya sudah siap terbang ke dunia luas.

Kedua, kepada para guru besar, dosen dan seluruh jajaran staff pengajar dan administratif, dengan keunikannya masing-masing, yang membagikan ilmu dan mengasah pola analisis kami dari logika yg berantakan hingga memiliki cara berpikir yang ilmiah dan terstruktur. Di sini kami mendapatkan kesempatan bertatap muka dengan orang-orang hebat, orang-orang mulia yg menyisakan waktunya untuk melayani anak-anak muda yg penasaran ini. Dan yang paling mengesankan, para dosen ini bisa sangat dekat dengan mahasiswa, berdiskusi di kantin, nge-band bareng (seperti alm. Prof. Syafri), terbuka menerima pertanyaan bahkan melalui jaringan pribadi, serta terus mendorong anak-anaknya untuk menjadi manusia yg sesungguhnya.

Ketiga, seluruh living support system di sekitar FHUI. Kami akan merindukan Barel, kantin, stasiun, kos-kosan, dan semua kemudahan yang diberikannya dengan harga yang menyenangkan. Inilah bagian kehidupan kami sehari-hari, dan tanpa sistem ini kami cuma domba-domba hilang yang bingung dimana akan nongkrong, mencari bahan studi, makan, ataupun tidur.

Dan keempat, serta yang paling spesial, adalah teman-teman semua yang dengan segenap hati saya sayangi. Peer group-peer group yang memberikan warna dalam pergaulan FHUI. Individu-individu paling unik, ngaco, aneh, bandel, tapi juga cerdas, tajam, kritis, pekerja keras, tangguh. Wahai para orang tua, bersama orang-orang seperti inilah anak anda bergaul dan ditempa selama 4 tahun, dan saya dengan bangga mengatakan bahwa dari setiap orang di ruangan ini saya telah terinspirasi begitu banyak. Terima kasih atas waktu-waktu yang kita lalui bersama, candaan-candaan absurd yg tidak pernah habis, waktu-waktu pencarian hiburan yang membingungkan, curhat-curhat galau mulai dari galau maba sampai jadi galau pekerjaan, motivasi dan dukungan, kebersamaan dalam menghadapi tugas kuliah di saat-saat terkejamnya dan mengisi waktu kosong disaat-saat ter'gabut' kita. Saya akan merindukan masa-masa ini, dan kenyamanan inilah yang membuat saya rasanya 'kok ya maleees banget mau lulus'...

Saya masih ingat 4 tahun lalu yang saya lihat adalah wajah-wajah yang tertantang, excited, agak-agak takut tapi penasaran untuk merasakan dunia kampus. Dan sekarang saya melihat kembali ekspresi-ekspresi itu. Kita akan segera memasuki dunia kerja, dnia nyata, kalau kata orang. Wisuda ini hanya sebuah awal dari perjalanan hidup kita. Idealisme kita akan diuji. Teori-teori akan menemui aplikasi riil. Uang bulanan dari orangtua tidak akan jadi pemasukan utama lagi, atau malah tidak sama sekali.

Dunia di depan begitu mendebarkan, kita semua agak takut, tapi untuk itulah kita selama 4 tahun ini ditempa. Indonesia memberikan kita begitu banyak PR, dan sekarang ini adalah kewajiban kita untuk memilih jalan masing" dalam membangun bangsa terutama dlm bidang hukum. Saya yakin kita semua dalam ruangan ini punya satu harapan sama, agar jurist-jurist FHUI yang diluluskan pada hari ini dapat memberikan kontribusi positif bagi Indonesia pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya. 

Jangan lupakan masa-masa naif kita ini; idealisme, diskusi-diskusi, kritik-kritik yg pernah kita lontarkan bagi negara atau aparaturnya, sekaranglah saatnya kita wujudkan.

Dan mengingat bahwa kalian adalah orang-orang istimewa, besar harapan saya semua bahwa tali silaturahmi kita tetap terjaga. Antar mahasiswa, dosen, dan segenap unsur di FHUI. Tetap ingat bahwa kita menyandang nama besar FHUI, maka jagalah perilaku kita dgn baik. Selain itu juga doakan dan support teman-teman kita yang belum lulus, agar menikmati tahun-tahun ternikmat di FHUI sebaik mungkin dan segera menyusul lulus.

Sebelum mengakhiri celotehan ini, saya ingin mengajak teman-teman untuk berdiri menggaungkan yel-yel yg dl kita gaungkan berkali-kali di auditorium ini saat kita menjadi Mahasiswa Baru FHUI.

Lalu yel-yel favorit saya bergaung diiringi hentak kaki seratus delapan puluhan wisudawan di waktu itu:

"We gotta go, go, hukum go!
We gotta fight, fight, hukum fight!
We gotta win, win, hukum win!
Go, go! Fight, fight! Win, Win! Yes!"

Terima kasih, selamat menjadi cahaya bangsa!

2 comments:

Rizki Pradana said...

happy graduation..
semoga Ilmunya selalu bermanfaat dan memberikan kebaikan bukan hanya diri sendiri tapi masyarakat juga :)
udah SH dong :p

oia salam kenal
kalau berkenan silahkan mampir ke EPICENTRUM

Qutuqupretty said...

Thank youu x)) Wah pendaki juga ya. Seru nih Epicentrum.