Saturday, January 13, 2018

2017



Selamat, Margaretha. Tahun 2017 adalah tahun penting buatmu. Di luar maupun di dalam diri, engkau puas. Ritme sirkadian hidupmu, gelap dan terangnya, telah kau rangkul.

Engkau telah belajar mengenal keindahan yang makro dan yang mikro. Tahun ini alam menyapamu dengan nyanyian yang berbeda – pada sulur akar, lembab tanah, lompatan katak, pakis dan jamur; dan semesta kecil di dalamnya yang penuh pesona. Bentang alam masih memancing decak kagummu, namun gembiramu tak lagi surut karena langit yang abu, karena kau telah berkawan dengan rintik hujan di hidungmu. Mungkin hujan dan pesta kecil yang dibawanya mengingatkanmu akan Himalaya (2017), atau Leuser (2016), atau Oregon (2014-2015) – atau hutan hujan di Jawa Barat bertahun yang lalu sebelum kau harus berteman dengan resiko longsor yang kian kerap setiap November sampai April.

Kau pun telah makin mengenal benda-benda di sekelilingmu, dan bagaimana sebuah benda bisa terakumulasi menjadi bencana. Engkau mengenali hubunganmu dengan sampah, mengobservasi kebiasaan tak perlu yang telah terbangun berdekade tanpa pernah kau pikirkan sebab-akibatnya. Dan dalam relasi ini, diri adalah laboratorium. Ada rasa puas ketika melihat konsumsi plastik sekali pakai tergantikan dengan tas belanja, botol minum dan sedotan baja. Ada pembelajaran dari kealpaan, dari komunikasi atau miskomunikasi yang tak jarang menyadarkanmu akan lebarnya jurang pilihan dari sebuah benda sederhana – sekali pakai. Namun aku bangga, karena kau memulai dari dirimu. Yang tadinya asing kini telah menjadi norma. Aku melihat kekikukan menjelma jadi kebiasaan; sebuah rekayasa psikologis yang kau pilih dengan sadar – dan kau taklukkan.

Tidak sia-sia juga kau menaikkan investasimu dalam merawat jiwa dan raga. Sepeda statis telah menjadi rutinitasmu, sekalipun otot-otot lengan dan betismu sedikit kau terlantarkan. Namun seperti kau mengenal katak dan jamur, kau mengenal semesta kecil pada tubuhmu sedikit lebih jauh. Otot, sendi, tulang dan hormon-hormonmu; semua menceritakan narasi yang mengagumkan. Seperti alam yang tidak berhenti memesonamu, fisiologi – tubuhmu sendiri, dan bagaimana ia berhubungan dengan yang kau rasakan – menawarkan berbagai cerita untukmu. Atas semua perasaan positif yang kau rasakan – kau harus berterima kasih pada produksi endorfinmu.

Dan berterima kasihlah pada Huda, sahabatmu yang sekarang vegetarian itu, karena ia memaksamu bertualang sedikit ke negeri sayur mayur dan buah-buahan. Dan negeri itu tak kalah mengagumkan – ingatkah betapa banyak nama-nama kandungan yang kau temukan saat meneliti bagaimana kau perlu mengombinasikan makananmu dengan kebutuhan tubuhmu? Dan di tiap kandungan itu ada relasi antara dirimu dan apa yang kau makan, mulai dari bagaimana ia diproses sebelum sampai di mulutmu hingga perjalanannya setelah berada di septic tank. Di antara itu, ada pengalaman saat kau memakannya – yang membahagiakan. Kau lebih mengenal rasa dan aroma – kopi hitam dengan ratusan varian dan probabilitas campurannya; manis dan renyah berbagai daun, umbi dan sayur-buah; rasa individual dari jenis-jenis rempah; perubahan sensasi roti tawar ke roti bakar. Kau juga lebih mengenal musim – mengikuti bumi dengan kelimpahan yang disediakannya; serta relasi kelimpahan itu dengan keekonomian maupun politiknya.

Pada akhirnya, pencapaian terbesarmu adalah melepas dan menerima. Engkau memulai tahun dengan rencana mengakhiri sebuah hubungan, terlama dan terdalam yang pernah kau alami. Engkau juga memulai tahun dengan sebuah kemenangan, yang segera dijadikan tak berarti oleh yang berkuasa. Kekalahan dan kemenangan ini telah mengubah karaktermu, mendorong batasan-batasan psikologismu sedikit lebih jauh, memaksamu mengalah, berkompromi, berusaha, melepaskan dan akhirnya kembali memulai lagi. Dan dalam pelepasan itu engkau telah menikmati semua pedih dan sedih, mengamati dan mengalami. Engkau mengenal kasih, gairah dan keberanian dalam bentuk yang lain, yang telah melalui menang dan kalah; menerima dan mensyukuri akibat yang diberikannya. Kau selalu tahu bahwa menang, kalah dan semua perputarannya akan terus menyirami atau memberi terik seperlunya, memastikan kau tumbuh walau kadang tidak kau mengerti kontribusinya. Tapi dalam senang dan pedihmu, di tahun ini engkau telah berbahagia, menerima dan terus berjalan sedikit lebih jauh.
Selamat, Margaretha. Sampai tahun lain yang lebih bermakna.

No comments: