Selamat, Margaretha. Tahun 2017 adalah tahun penting buatmu.
Di luar maupun di dalam diri, engkau puas. Ritme sirkadian hidupmu, gelap dan
terangnya, telah kau rangkul.
Engkau telah belajar mengenal keindahan yang makro dan yang
mikro. Tahun ini alam menyapamu dengan nyanyian yang berbeda – pada sulur akar,
lembab tanah, lompatan katak, pakis dan jamur; dan semesta kecil di dalamnya
yang penuh pesona. Bentang alam masih memancing decak kagummu, namun gembiramu
tak lagi surut karena langit yang abu, karena kau telah berkawan dengan rintik
hujan di hidungmu. Mungkin hujan dan pesta kecil yang dibawanya mengingatkanmu
akan Himalaya (2017), atau Leuser (2016), atau Oregon (2014-2015) – atau hutan
hujan di Jawa Barat bertahun yang lalu sebelum kau harus berteman dengan resiko
longsor yang kian kerap setiap November sampai April.
Kau pun telah makin mengenal benda-benda di sekelilingmu,
dan bagaimana sebuah benda bisa terakumulasi menjadi bencana. Engkau mengenali
hubunganmu dengan sampah, mengobservasi kebiasaan tak perlu yang telah
terbangun berdekade tanpa pernah kau pikirkan sebab-akibatnya. Dan dalam relasi
ini, diri adalah laboratorium. Ada rasa puas ketika melihat konsumsi plastik
sekali pakai tergantikan dengan tas belanja, botol minum dan sedotan baja. Ada
pembelajaran dari kealpaan, dari komunikasi atau miskomunikasi yang tak jarang
menyadarkanmu akan lebarnya jurang pilihan dari sebuah benda sederhana – sekali
pakai. Namun aku bangga, karena kau memulai dari dirimu. Yang tadinya asing
kini telah menjadi norma. Aku melihat kekikukan menjelma jadi kebiasaan; sebuah
rekayasa psikologis yang kau pilih dengan sadar – dan kau taklukkan.
Tidak sia-sia juga kau menaikkan investasimu dalam merawat
jiwa dan raga. Sepeda statis telah menjadi rutinitasmu, sekalipun otot-otot
lengan dan betismu sedikit kau terlantarkan. Namun seperti kau mengenal katak
dan jamur, kau mengenal semesta kecil pada tubuhmu sedikit lebih jauh. Otot,
sendi, tulang dan hormon-hormonmu; semua menceritakan narasi yang mengagumkan.
Seperti alam yang tidak berhenti memesonamu, fisiologi – tubuhmu sendiri, dan
bagaimana ia berhubungan dengan yang kau rasakan – menawarkan berbagai cerita
untukmu. Atas semua perasaan positif yang kau rasakan – kau harus berterima
kasih pada produksi endorfinmu.
Dan berterima kasihlah pada Huda, sahabatmu yang sekarang
vegetarian itu, karena ia memaksamu bertualang sedikit ke negeri sayur mayur
dan buah-buahan. Dan negeri itu tak kalah mengagumkan – ingatkah betapa banyak
nama-nama kandungan yang kau temukan saat meneliti bagaimana kau perlu
mengombinasikan makananmu dengan kebutuhan tubuhmu? Dan di tiap kandungan itu
ada relasi antara dirimu dan apa yang kau makan, mulai dari bagaimana ia
diproses sebelum sampai di mulutmu hingga perjalanannya setelah berada di septic tank.
Di antara itu, ada pengalaman saat kau memakannya – yang membahagiakan. Kau
lebih mengenal rasa dan aroma – kopi hitam dengan ratusan varian dan
probabilitas campurannya; manis dan renyah berbagai daun, umbi dan sayur-buah;
rasa individual dari jenis-jenis rempah; perubahan sensasi roti tawar ke roti
bakar. Kau juga lebih mengenal musim – mengikuti bumi dengan kelimpahan yang
disediakannya; serta relasi kelimpahan itu dengan keekonomian maupun
politiknya.
Pada akhirnya, pencapaian terbesarmu adalah melepas dan
menerima. Engkau memulai tahun dengan rencana mengakhiri sebuah hubungan,
terlama dan terdalam yang pernah kau alami. Engkau juga memulai tahun dengan
sebuah kemenangan, yang segera dijadikan tak berarti oleh yang berkuasa.
Kekalahan dan kemenangan ini telah mengubah karaktermu, mendorong
batasan-batasan psikologismu sedikit lebih jauh, memaksamu mengalah,
berkompromi, berusaha, melepaskan dan akhirnya kembali memulai lagi. Dan dalam
pelepasan itu engkau telah menikmati semua pedih dan sedih, mengamati dan
mengalami. Engkau mengenal kasih, gairah dan keberanian dalam bentuk yang lain,
yang telah melalui menang dan kalah; menerima dan mensyukuri akibat yang
diberikannya. Kau selalu tahu bahwa menang, kalah dan semua perputarannya akan
terus menyirami atau memberi terik seperlunya, memastikan kau tumbuh walau
kadang tidak kau mengerti kontribusinya. Tapi dalam senang dan pedihmu, di
tahun ini engkau telah berbahagia, menerima dan terus berjalan sedikit lebih
jauh.
Selamat, Margaretha. Sampai tahun lain yang lebih bermakna.