Sunday, November 20, 2016

Pendakian Gn. Loser, TN Gunung Leuser via Kedah (3.404 mdpl) -- PART 1

Akhirnya saya menuliskan Leuser -- terima kasih kepada beberapa teman yang mengingatkan janji saya sebelum tahun berakhir: menulis Leuser. Bulan April lalu, tepatnya Senin, 25 April 2016 s.d. Jum'at, 6 Mei 2016, saya mendaki salah satu wishlist gunung impian saya: Gunung Leuser. Terima kasih untuk Dodo yang menikah di Medan, yang memberikan saya alasan untuk terbang ke Medan dan melanjutkan perjalanan ke TN Gunung Leuser. Di sini, saya hanya akan memberikan highlights dari pendakian ini.


Gunung Loser, Leuser atau Taman Nasional Gunung Leuser?


Mendaki Leuser memang cukup membingungkan dimulai dari nama gunungnya. Perlu teman-teman ketahui bahwa "Leuser" sebetulnya merujuk pada Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), yang merupakan kompleks taman nasional yang jauh lebih besar daripada jalur pendakian. Luas TNGL secara total mencakup 1.094.692 Ha, dan secara administrasi terletak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Di TNGL, aktivitas petualangan yang bisa dilakukan tidak hanya mendaki. Mengunjungi habitat asli satwa liar (orangutan, badak Sumatera dan harimau Sumatera), mengunjungi lembaga yang mendedikasikan diri dalam konservasi orangutan (ini yang dilakukan Leonardo Di Caprio saat dia berkunjung ke Indonesia), bahkan berkunjung ke kebun-kebun ganja di belantara adalah beberapa aktivitas yang bisa kita lakukan tanpa harus melakukan pendakian ke Gunung Loser / Leuser.

Di sisi lain, Gunung Loser dan Gunung Leuser merupakan bagian dari TNGL, dengan sebagian jalur pendakiannya  termasuk wilayah TNGL. Ingat, Gunung Loser dan Gunung Leuser merupakan gunung yang berbeda, jadi pastikanlah kesepakatan dengan guide jelas menyatakan sampai titik mana kamu akan mendaki. Puncak Loser (3.404 mdpl) sendiri lebih tinggi dari Puncak Leuser (3.119 mdpl). Namun, dari arah Desa Kedah, kamu akan terlebih dulu sampai ke Puncak Loser, dan titik terakhir pendakian justru di Puncak Leuser. Total jarak tempuh pendakian ke Puncak Loser dari Desa Kedah adalah 47 km, sementara ke puncak Leuser kira-kira 50 km.


Jalur Pendakian Gn. Leuser (sumber: TN Gunung Leuser)

Menurut guide saya, dari puncak Loser ke Puncak Leuser membutuhkan waktu 3-5 jam (satu kali jalan) dengan jalur yang cukup terjal. Jadi, jika kamu ingin ke puncak Leuser, pastikan kamu berangkat pagi, membawa peralatan yang cukup (mis: webbing, carabiner) dan logistik yang cukup dari camp terakhir di Lapangan Bola. Pendakian saya hanya sampai ke Puncak Loser (3.404 mdpl), dan kami tidak melanjutkan turun ke Puncak Leuser karena pertimbangan waktu, peralatan, cuaca dan tentu saja mood. Apa yang saya maksud dengan mood? Guide saya, Mister Jaly, berhasil meyakinkan saya bahwa saya harus kembali ke Leuser dan mendaki dari jalur selatan.


Berapa lamakah total pendakian?


Total hari yang saya habiskan di gunung adalah 12 (dua belas) hari, dihitung dari pendakian hari pertama dari Pos Pendakian di Desa Kedah (dimulai "pagi" jam 10.20) hingga saya kembali ke Pintu Rimba di siang hari (jam 14.00). Rata-rata orang menghabiskan 14 (empat belas) hari sejak masuk hutan hingga kembali ke desa. Untuk perempuan, disarankan mengantisipasi perjalanan 16 (enam belas) hari.

Ingat, total waktu pendakian yang dihabiskan di gunung bergantung pada kesiapan fisik kita, jumlah orang dalam rombongan kita (makin banyak orang, perlu mengantisipasi pergerakan yang lebih lama), cuaca dan ketepatan jalur yang kita pilih.

Singkatnya, saya sampai di Puncak Loser pada hari kedelapan (tengah hari) dan langsung turun. Rata-rata kami menghabiskan waktu 6-9 jam per (semenjak meninggalkan pos tempat kami bermalam hingga sampai ke pos bermalam selanjutnya). Terdapat beberapa intermezzo (salah satunya mendapatkan kijang) dalam perjalanan yang membuat kami menghabiskan waktu lebih lama di satu tempat/lainnya. Di beberapa hari, kami berjalan lebih singkat (mis: sudah berkemah jam 3 sore) dengan pertimbangan jarak ke pos selanjutnya terlalu jauh dan ada kemungkinan kami akan berjalan malam jika melanjutkan perjalanan.

Secara umum, bagaimanakah medan pendakian? Apa pos-pos yang ditempuh?


Pos-pos pendakian dapat dilihat di peta Leuser di atas. Secara umum, pendakian ini lebih tepat disebut mendaki "ke Gunung Leuser," karena jalur pendakian Leuser adalah perbukitan yang harus ditempuh sebelum dapat mencapai Gunung Loser dan Leuser. Tidak banyak perbedaan antara pendakian pra dan pasca puncak, karena kontur jalur yang merupakan perbukitan, sehingga "naik dan turun gunung" sebenarnya dilakukan setiap harinya. Pada saat "turun gunung" kembali ke Desa Kedah pun, kita akan menemui bukit-bukit tanjakan yang sangat curam. Saya menghabiskan waktu 5 (lima) hari dan menciderai lutut saya justru ketika kami dalam perjalanan pulang.


Sebagian jalur pendakian Leuser dilihat dari atas pesawat

 Anyway, secara ringkas, beginilah gambaran pos-pos pendakian dan waktu tempuhnya:



Hari 1
10.20 – 12.45
12.45 – 14.15
16.00 – 18.30
Tropical Rainforest Lodge – Tobacco Hut
Tobacco Hut – Pintu Rimba
Pintu Rimba – Simpang Air [CAMP]
Hari 2
09.00 – 10.00
10.30 – 11.45
13.00 – 15.00
15.15 – 17.30
Simpang Air – Bivak 1
Bivak 1 – Pemandian Burung*
Pemandian Burung* – Puncak Angkasan
Puncak Angkasan – Kulit Manis I [CAMP]
Hari 3
09.00 – 10.10
11.00 – 12.00
12.40 – 14.30
Kulit Manis I – Kulit Manis II
Kulit Manis II – Kulit Manis III
Kulit Manis III – Lintasan Badak [CAMP]
Hari 4
08.30 – 10.00
10.30 – 12.15
13.00 – 15.00
15.15 – 15.45
16.30 – 18.00
Pepanji
Singamata*
Pintu Rimba Padang Rumput*
Padang Rumput / Blang Beke
Camp Sungai Alas [CAMP]
Hari 5
09.00 – 10.00
10.15 – 12.15
13.10 – 16.30
Camp Sungai Alas – Rantau Panjang
Rantau Panjang – Kolam Badak
Kolam Badan – Bivak III [CAMP]
Hari 6
09.00 – 10.55
11.45 – 13.50
15.00 – 17.30
Bivak III – Camp Putri
Camp Putri – Bivak Kaleng
Bivak Kaleng – Bivak Batu [CAMP]
Hari 7
09.00 – 10.30
11.00 – 11.15
11.15 – 12.15
13.00 – 15.00
Bivak Batu – Sungai Krueng Kluet*
Sungai Krueng Kluet* – Camp Krueng Kluet
Krueng Kluet – Simpang Tanpa Nama
Simpang Tanpa Nama – Lapangan Bola [CAMP]
Hari 8
09.00 – 10.00
10.00 – 11.00
Lapangan Bola – Gerbang Puncak Loser
Gerbang Puncak Loser – Puncak Loser
(Perjalanan kembali s.d. Krueng Kluet) [CAMP]


*) Merupakan shelter interim, bukan camp besar sehingga mungkin tidak tampak di peta
 

 Yang unik, jika kamu sering mendaki di Jawa / gunung-gunung "rekreasi," tentu kamu akan terkejut dengan liarnya Leuser. Di hampir setiap pos hampir tidak ada penanda maupun fasilitas. Informasi mengenai jarak tempuh antar pos juga sangat minim di internet, dan tentunya tidak ada secara fisik di jalur.

Guide saya sangat membantu dalam menentukan titik perhentian kami selanjutnya (dan waktu perhentiannya juga). Rata-rata, dalam sehari kami melewati 3 (tiga) pos. Saya selalu mendapatkan waktu istirahat yang cukup di antara perjalanan dari pos satu ke pos selanjutnya, thanks to cigarette break yang selalu dimanfaatkan guide dan porter saya. Istirahat pendek biasanya dilakukan setelah berjalan 30 menit - 1 jam, saya usahakan maksimum 15 menit. Istirahat panjang berlangsung antara 30 menit - 1 jam, biasanya di pos pendakian atau di shelter interim.

Sekian dulu pengantar singkat pendakian Leuser ini! Selanjutnya, saya akan buatkan tulisan yang lebih detail untuk menceritakan guide dan porter saya, satwa dan tumbuhan yang kami jumpai, hiburan kami di belantara, percakapan-percakapan menarik, manajemen logistik, dan lain-lain! Jika kamu ingin rikues, silakan tinggalkan komentar!

No comments: